Tiga Tanda Orang Riya
Orang riya’ (pamer) memiliki tiga ciri: malas ketika sendirian, rajin saat di tengah banyak orang, serta amalnya meningkat kala dipuji dan menurun kala dicaci. [Sayyidina Ali ibn Abi Thalib, dikutip dari Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn karya Imam al-Ghazali]
Sahabat dunia islam, Dalam bahasa Arab, arriya’ (الرياء) berasal dari kata kerja raâ ( راءى) yang bermakna memperlihatkan. Riya’
disebut juga memperlihatkan sekaligus memperbagus suatu amal ibadah
dengan tujuan agar diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain.
Tiga Tanda Orang Riya
menurut Rasulullah disebut sebagai syirik kecil. Seperti di kutip dari
NU.or.id (18/1) Dikatakan syirik karena ia menyekutukan Allah dengan
nafsu diri sendiri atau respon orang lain. Sebuah amal yang dihinggapi
riya’ seringkali mempertimbangkan bagaimana orang lain memberi
tanggapan. Ia lahir bukan dari ketulusan lillahi ta’ala
melainkan terdapat campuran keinginan mendapat citra positif di mata
manusia. Akibatnya, fluktuasi amal kebaikan berlangsung naik-turun
seiring dengan besar-kecilnya potensi “keuntungan” penilaian dari
manusia.
Bahaya terhadap Riya
Pada dasarnya, perbuatan riya’ itulah
adalah didasarkan pada niatnya dalam mengerjakan amal ibadah yang
ditujukan kepada selain Allah SWT. Oleh karena niat, orang lain tidak
akan tahu bahwa apa yang dikerjakan itu tujuannya adalah untuk mendapat
pujian. Oleh sebab itu, baiknya mengenali beberapa perkara yang
kebanyakan dikira riya’ dan syirik, padahal bukan.
Riya’ kini sudah begitu
merajalela. Meskipun dari setiap orang memiliki kadar yang berbeda,
tetap saja tujuannya adalah sama-sama ingin mendapat pujian dari manusia
dan tidak ikhlas. Riya’ berbahaya karena merupakan salah satu daripada penyakit hati yang menjadikan seseorang masuk dalam golongan orang munafik.
Riya’ dapat menimpa siapa saja
bahkan termasuk orang mukmin yang shaleh dan shalehah sekalipun. Dalam
sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, dan diriwayatkan oleh Imam Muslim,
Rasulullah SAW mengabarkan bahwa golongan yang pertama kali dihisab
adalah yang mati syahid, mempelajari dan mengajarkan ilmu, dan
bersedekah.
Akan Allah SWT justru melempar ketiganya
ke dalam api neraka karena amal ibadah yang mereka lakukan tidak dengan
niat kepada Allah SWT. Firman Allah SWT yang artinya;
“Dan apabila mereka (kaum munafikin)
berdiri mengerjakan shalat, maka mereka berdiri dalam keadaan malas dan
riya’ di hadapan manusia dan tidaklah mereka mengingat Allah kecuali
sedikit sekali.” (Q. S. An Nisa ayat 142).
Wallahu a’lam.
Diambil dari beberapa sumber
Baca juga : cara-berdakwah-yang-baik
Baca juga : cara-berdakwah-yang-baik
Tanda Orang Riya
4/
5
Oleh
Restu