FENOMENA JIPON - Berjilbab tapi nggak Ikhlas
Assalamu'alaikum ukhti fillah. Hmm, banyak tugas
membuatku sedikit melupakan blogku, tapi gapapa, it's okay. Yaudah
langsung aja, kali ini gue akan bahas seputar JIPON, iya JIPON alias JILBAB
PONI.Well, sebenernya males juga nulis beginian, kenapa? Ujung-ujungnya kena
judge juga--kalian harus tau bahwa gue ini judgers yang nggak suka di judge so,
jangan ditiru--sama para 'pejuang mode' yang mengatasnamakan jilbab. Tapi nggak
pa-pa, gue nggak takut. Rasulullah aja pas dakwah dilempari batu, dapet hinaan,
masa gue cuma dakwah gini aja takut?
Well, yeah. Oh iya sebelumnya maaf kalo
bahasanya kasar atau kurang enak dan campur aduk, soalnya sifat asli penulis
emang nyablak .__., beda jauh sama kembaran gue yang kalem, anggun, SHE IS
THE REAL PRINCESS kalo gue boleh menyebutnya begitu.
Well, kenapa gue nulis materi tentang ini? Itu
karena gue udah geregetan, dan hilang kesabaran. Gini, bukan aku bermaksud
menghina sekolahku, TIDAK. Sekolah gue udah yang paling TOP kalo urusan Agama,
berani jamin pas masuk pintu gerbang aja auranya udah aura pondok pesantren,
padahal mah YPT 2 Purbalingga. Gini, gue miris aja gitu ketika
sekolah kita udah keren,YPT 2 Purbalingga , wuiss levelnya aja udah level
akhirat, gue menyebutnya begitu. Sebagai sekolah dengan basic agama, of
course kita tau mengenai gimana caranya muslimah berpakaian dengan menutup
aurat. According to Qur'an surah An Nuur, ayat 31 yang bunyinya :
وَقُل لِلمُؤمِناتِ يَغضُضنَ مِن
أَبصارِهِنَّ وَيَحفَظنَ فُروجَهُنَّ وَلا يُبدينَ زينَتَهُنَّ إِلّا ما ظَهَرَ
مِنها ۖ وَليَضرِبنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلىٰ جُيوبِهِنَّ ۖ وَلا يُبدينَ زينَتَهُنَّ
إِلّا لِبُعولَتِهِنَّ أَو آبائِهِنَّ أَو آباءِ بُعولَتِهِنَّ أَو أَبنائِهِنَّ
أَو أَبناءِ بُعولَتِهِنَّ أَو إِخوانِهِنَّ أَو بَني إِخوانِهِنَّ أَو بَني
أَخَواتِهِنَّ أَو نِسائِهِنَّ أَو ما مَلَكَت أَيمانُهُنَّ أَوِ التّابِعينَ
غَيرِ أُولِي الإِربَةِ مِنَ الرِّجالِ أَوِ الطِّفلِ الَّذينَ لَم يَظهَروا عَلىٰ
عَوراتِ النِّساءِ ۖ وَلا يَضرِبنَ بِأَرجُلِهِنَّ لِيُعلَمَ ما يُخفينَ مِن
زينَتِهِنَّ ۚ وَتوبوا إِلَى اللَّهِ جَميعًا أَيُّهَ المُؤمِنونَ لَعَلَّكُم
تُفلِحونَ
Translation : “And tell the faithful women
to cast down their looks and to guard their private parts, and not to display
their charms, except for what is outward, and let them draw their scarfs
over their bosoms, and not display their charms except to their husbands, or
their fathers, or their husband’s fathers, or their sons, or their husband’s
sons, or their brothers, or their brothers’ sons, or their sisters’ sons, or
their women, or their slave girls, or male dependants lacking [sexual] desire,
or children uninitiated to women’s parts. And let them not thump their
feet to make known their hidden ornaments. Rally to Allah in repentance, O
faithful, so that you may be felicitous.”
Artinya : “Dan katakanlah pada perempuan beriman,
agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka,
atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau perempuan (sesama Islam)
mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua)
yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum
mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya
agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua
kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."
Bagaimana? Sudah jelas kan? MEMANG BENAR KAMI
SUDAH MENUTUP AURAT DENGAN MEMAKAI JILBAB.
Tapi apakah kalian tahu, bahwa
terkadang hal kecilpun bisa membuat kita terjerumus dalam jurang yang namanya
dosa. Wuih yang namanya setan itu ya, nggak pernah males dan semangatnya selalu
oke buat menghasut anak-anak manusia buat ngelakuin dosa, ya itulah setan,
ngeselin nggak sih? Emang buat dosa itu mudah, lo bohong aja dah dosa, ngomong
jujurnya itu hal yang berat buat dilakuin.
Kenapa gitu? Soalnya surga juga
nggak mudah didapetin. Balasan bagi orang-orang beriman kan surga, hadiahnya
gede vroh! Makanya buat kebaikan itu kadang sulit. Balik lagi ke jilbab, zaman
sekarang alhamdulillah banyak muslimah yang berhijab. Ini suatu kemajuan yang
patut disyukuri apa kemunduran yang bisa ditangisi?? Kenapa gitu? Coba lihat
sekeliling kalian, banyak yang berhijab syar’i, tapi ada juga yang pake
jilbabnya nggak ikhlas, yaitu dengan masih menampakkan rambutnya, ada?
BUANYAAK!
Alasan kenapa gue nyebut mereka yang jipon alias
jilbab poni ini pake jilbabnya nggak ikhlas? Ya gitu, mereka kek semacam
terpaksa gitu nutupin rambutnya, makanya agak dikasih liat sedikit. Padahal
udah jelas, rambut itu aurat. Dan denger-denger nih ya, satu helai rambut aja
terlihat, 70 tahun di neraka. BAYANGIN! Berapa banyak rambut para jiponers yang
kelihatan? Meski cuma sehelai, ya itung-itung bos! 1 tahun di akhirat itu
lamanya 1000 tahun di dunia. So, hitung aja sendiri.
Lucu, bener-bener lucu. Pake jilbab tapi rambutnya
dipamerin, ini lucu, suer bikin ngakak. Gue sempet berpikir mereka ini ngikutin
caranya Masha pake tudung. Jilbabnya ditinggiin, nggak dilipat, ujungnya
dibikin lancip dan walhasil kelihatan tuh rambut. ANEHNYA, gue lihat juga ada
yang jilbabnya dipanjangin, wuiss keren kan? Tapi ya gitu, jipon .____.
Pingin rasanya pas ketemu orang yang jipon itu, gue
sindir tapi semacem nasehatin gini “Maaf mbak, rambutnya kelihatan, dibenerin
dulu” dengan muka polos. Pernah niat mau ngelakuin itu tapi nggak kesampaian
yah akhirnya gue bikin tulisan aja meskipun paling cuma di like doang tanpa
dibaca. KZL juga. Sampe sekarang masih bingung gimana caranya menyadarkan
mereka kalo jipon itu salah? Masalahnya bukan cuma temen sebaya, tapi juga
merembet ke adik kelas yang notabene mereka ini masih ingusan, bau kencur
hmmzz. Gue sempet berpikir gini “apasih faedahnya lo pake jilbab tapi masih
nunjukin rambut lo? Apa ya nggak sia-sia? Sama aja bohong” apalagi kalo udah
jipon dan jilbabnya kecil banget, ditambah pakaian ketat dan rok span (alamat
kena bully deh gue), hmmzz rasanya pingin lempar mereka pake abaya satu set
sekalian jilbab besar dan cadar, dengan begitu mereka aman dari fitnah (lah,
bahasa gue plis).
Beragam alasan para jiponers membela diri mereka dan
seperti membuat hukum bahwa ‘jipon itu fine fine aja’ padahal jatuhnya yah
salah. Macem-macem deh, diantaranya :
1. Males
pake ciput
Ciput (inner) kerudung emang jadi semacam
perlengkapan wajib buat gue pas pake kerudung, yaa soalnya kalo nggak gitu
rambut gue kemana-mana vroh!
2. Ngikutin tren
Nggak habis pikir
sama alasan yang satu ini. Ngikutin tren dengan menerobos syari’at? Hellooow,
huwwzz ur lyf gurls?
Sebenernya buanyak banget
alasan para jiponers buat membela diri mereka tapi menurutku cuma itu aja sih
yang heboh. Gini, PADA DASARNYA, pake jilbab itu buat MENUTUP RAMBUT nah
kenapa kalian pake jilbab kalo masih pamerin rambut? KAN SIA-SIA. Udah ah
bahasnya, sebenernya masih banyak yang pingin gue omongin terkait jipon ini,
tapi semakin kesini gue ngetiknya aja kesel banget pas inget mereka-mereka yang
dinasehatin malah dianggap ngelawak, KZLL. Nggak tau, miris aja gitu lihatnya.
Semoga mereka para jiponers segera mendapat pencerahan setelah membaca tulisan
absurd dari secuil manusia penuh dosa dari kelas sebelah :”)
Akhir kata, Wassalamu’alaikum.
FENOMENA JIPON - Berjilbab tapi nggak Ikhlas
4/
5
Oleh
Restu