Buat Aplikas Mudah

Untuk Kalian Yang Mau Membuat Aplikasi Simple dan Bisa Menghasilkan, Coba Buat Disini
Klik Server1 Di bawah ini :
SERVER 1
Yang terbaru Aplikasinnya Klik Server2 ini
SERVER 2
Cara Download klik Server 1 atau 2, Tunggu 5 detik lalu Skip add dan tunggu sebentar atau klik this link.

Join di Anonymous Ads dapatkan BitCoin dengan mudah di Advertise with Anonymous Ads

Tuesday, 21 February 2017

Kisah Pendiri NU dan Muhammadiyah, Satu Guru Satu Ilmu

Kisah Pendiri NU dan Muhammadiyah, Satu Guru Satu Ilmu

Sahabat dunia islam, INDONESIA sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, turut didominasi dua organisasi Islam yang sudah berdiri, bahkan sebelum republik ini lahir, yakni Nahdlatul Ulama (NU, sejak 1926) dan Muhammadiyah (1912).
Kendati berbeda pada beberapa hal prinsip tentang ajaran agama Islam, ternyata pendiri kedua organisasi Islam terbesar di Nusantara ini punya kedekatan sejak kecil. Tidak hanya bersahabat, melainkan juga dua kali pernah belajar pada satu guru alias ‘satu guru satu ilmu’.
Ya, tidak hanya Soekarno, SM Kartosuwiryo, Semaun, dan Musso yang pernah ‘satu guru satu ilmu’ dari seorang guru bangsa HOS Cokroaminoto. Ternyata pendiri NU dan Muhammadiyah serta RA Kartini juga pernah punya satu guru yang sama yakni KH Soleh Darat di Semarang.
KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah yang punya nama lahir Muhammad Darwisy, bahkan pernah satu kamar asrama pesantren dengan KH Hasyim Asy’ari.
Begitupun ketika berguru ke H Abdul Karim Amrullah dan Syekh Muhammad Djamil Djambek. Dalam kesehariannya, Darwisy muda memanggil Hasyim Asy’ari dengan sebutan “Adi (Adik) Hasyim”.
Pasalnya kala itu Darwisy muda usianya lebih tua dua tahun (16 tahun) dari Hasyim Asy’ari yang acam memanggil Darwisy dengan sebutan “Mas (kakak) Darwis”.
Keduanya bahkan juga belajar pada guru yang sama di Makkah, Arab Saudi, pada 1903. Selama dua tahun, Ahmad Dahlan kembali bersua dan belajar bersama Hasyim Asy’ari dengan berguru kepada Syekh Ahmad Khatib.
Oleh karena itu, meski keduanya pada akhirnya berbeda jalan, setidaknya gerakan Islam di Tanah Air bisa dibilang bersumber dari Syekh Ahmad Khatib yang kala itu juga merupakan Imam Besar Masjidil Haram di Makkah. (22/1)
Sumber : okezone.com

Related Posts

Kisah Pendiri NU dan Muhammadiyah, Satu Guru Satu Ilmu
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.