Hikmah Selalu Mengingat Kematian
Hikmah Selalu Mengingat Kematian
Apakah setiap saat kita selalu mengingat
kematian? setiap yang hidup pasti akan mati dan kehidupan berlangsung tanpa
disadari dari detik ke detik. Dan kita harus menyadari bahwasanya hari-hari
yang kita lewati semakin mendekatkan kita kepada kematian. Seperti yang
tercantum dalam ayat:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian
hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. Al ‘Ankabut : 57)
Seorang hamba Allah harus selalu ingat bahwa
dia sedang membawa dirinya bersama kematian, bahwa dia sedang berjalan menuju
kematian, dan bahwa dia sedang menunggu kematian itu entah datang pagi atau
sore. Sungguh indah ungkapan Ali bin Abi Thalib,
‘Sesungguhnya kematian terus mendekati kita, dan dunia terus
meninggalkan kita. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan janganlah kalian
menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah beramal dan tidak ada
hisab, dan esok adalah hisab dan tidak ada lagi beramal.’
Ungkapan Ali ini mengingatkan kita bahwa
manusia itu harus selalu siap siaga, selalu memperbaiki keadaannya,
memperbaharui taubatnya, dan harus mengetahui bahwa dia sedang berhubungan
dengan Rabb Yang Maha Mulia, Kuat, Agung, dan Baik. Allah Subhaanahu
wata’ala berfirman:
‘Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian)
seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa
yang kamu kerjakan. ‘ (QS. Al Munaafiquun :
11)
Coba renungkan seorang bayi yang baru saja
membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul
maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian
mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan
atau untuk mengambilnya.
Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu
hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran
tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya,
maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia
beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al Jumu’ah : 8)
Di antara faedah mengingat kematian
adalah:
·
Mendorong diri untuk
bersiap-siap menghadapi kematian sebelum datangnya.
·
Memendekkan
angan-angan untuk lama tinggal di dunia yang fana ini, kerana panjang
angan-angan merupakan sebab paling besar lahirnya kelalaian.
·
Menjauhkan diri dari
cinta dunia dan redha dengan yang sedikit.
·
Menguatkan keinginan
pada akhirat dan mengajak untuk berbuat ta’at.
·
Meringankan seorang
hamba dalam menghadapi ujian dunia.
·
Mencegah kerakusan dan
ketamakan terhadap nikmat duniawi.
·
Mendorong untuk
bertaubat dan muhasabah kesalahan masa lalu.
·
Melembutkan hati,
membuat mata menangis, memberi semangat untuk mendalami agama dan menghapuskan
keinginan hawa nafsu.
·
Mengajak bersikap
rendah hati (tawadhu’), tidak sombong, dan berlaku zalim.
·
Mendorong sikap
toleransi, mema’afkan teman dan menerima kesalahan dan kelemahan orang lain.
Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah
waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir
selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup
adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa
harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain
kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri
dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang
ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.
Hikmah Selalu Mengingat Kematian
4/
5
Oleh
Restu